SUAMIKU CUEK PADAKU Ada seorang konsultan pernikahan yang sangat piawai.  Seorang klien datang menemuinya dan mengatakan bahwa ia te...

Apa Yang Harus Dilakukan?

SUAMIKU CUEK PADAKU





Ada seorang konsultan pernikahan yang sangat piawai. Seorang klien datang menemuinya dan mengatakan bahwa ia telah menikah selama bertahun-tahun, 
“Tapi suami saya tidak tertarik lagi pada saya. Dia sering pulang terlambat dari kantor. Saya tidak tahu pasti, namun dia mungkin sedang menjalin hubungan dengan wanita lain. Saya ingin cerai dengannya. "
Konsultan pernikahan ini sangat cerdas, “Dengar, suami kamu mungkin ingin kamu minta cerai darinya. Jadi, jika anda cerai dengan dia, anda malah melakukan apa yang dia inginkan. Dia akan bilang, 'Ya !!"
"Jadi begini yang harus anda lakukan… anda mau membalas perbuatannya, dengan cara jangan cerai dulu? ”
“Yang mau kamu lakukan adalah pergi ke salon kecantikan, coba kamu, coba potong rambut yang agak gimana gitu, beli baju yang bagus dan keren-keren. Setelah beberapa lama, coba upayakan apa yang bisa anda hasilkan dengan membuat suami anda jatuh cinta lagi pada anda. Ini mungkin memakan waktu beberapa lama, namun ini bisa dilakukan. Benar-benar ramah dan bersahabat terhadapnya. Lakukan semua yang bagus-bagus yang dia senangi. Sebab rencananya adalah…. Semoga dia mulai menyukai anda lagi, terutama semoga dia mulai jatuh cinta lagi pada anda. Nah, pada saat itu .... .Ceraikan dia! "
Klien itu berkata, “Oke! Jadi gitu ya!” Jika ia mau mengambil tindakan terhadap si suami dengan meminta cerai, itu malah melakukan yang direncanakan si suami. Jadi si istri membeli baju yang bagus-bagus, merias diri, benar-benar ramah dan menyenangkan dan setiap satu atau dua minggu ia berkonsultasi. 
“Jadi, bagaimana perkembangannya?” Tanya si konsultan. 
“Sesuai rencana! Ia mulai pulang lebih awal.” Lapor si istri. 
“Bagus! Lanjutkan!" Kata si konsultan.
Kemudian selama dua minggu berikutnya, si suami mulai lebih baik terhadapnya, lebih lembut, lebih menyukai, rencana itu berjalan dengan baik.
Sampai suatu waktu, klien itu tidak datang lagi untuk sesi konseling, jadi si konsultan meneleponnya, 
“Apa yang terjadi? Anda belum menelepon. Apakah dia jadi lebih baik?”
"Oh, iya .. Tentu! 
"Ia begitu lembut dan sayang untukmu?"
“Ya, ya, ya!” 
"Apakah dia sudah jatuh cinta kepadamu?” 
“Sudah!” 
“Bagus!"
"Sekarang saatnya kamu menceraikan dia!" 
"Oh tidaaaaaak! Dia sangat baik dan sayang untuk saya!" 

Dan memang, begitu rencana besar jangka panjangnya untuk mempertahankan pernikahan mereka.



Baca Juga
DONASI VIA BCA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk membangun situs www.gerhanasangkala.com. Terima kasih.